Projek IPAS Teknologi Informasi Menjawab Penerapan Teknologi Masa Depan
“Projek IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial) dalam bidang teknologi informasi ini sudah berjalan untuk diklat tahun yang ketiga setiap tahun kita ada perubahan-perubahan dari sisi kerangka program ataupun terkait dengan modul ajar yang digunakan, khususnya untuk di program keahlian pengembangan perangkat lunak dan game yang disinergikan Ipas dimulai dengan sinkron CV,”Kata Dr. Eko S selaku Widyaiswara Progli. Teknologi Informasi BBPPMPV BOE.
Dalam keterangannya disampaikan bahwa program keahlian pengembangan perangkat lunak dan game ini, ada 6 elemen dan ke-6 elemen ini sangat bisa diintegrasikan dengan CV IPAS, kita mulai memberikan pemahaman ke guru-guru IPAS tentang pengembangan perangkat lunak, khususnya menggunakan Python sebagai bahasa pemrograman yang bisa digunakan untuk membaca data berupa sensor.
Dijelaskan dalam materinya bahwa sensor ini merupakan sebuah perangkat yang bisa membaca fenomena alam menjadi sinyal listrik, yang akan diolah oleh program menjadi sesuatu yang bisa bermanfaat buat lingkungan sekitar. “Intinya kita berupaya bagaimana teknologi informasi khususnya pemrograman atau coding, ini menjadi sebuah solusi yang bisa diberikan ke siswa untuk menghadapi penerapan teknologi di masa yang akan datang,’kata beliau menegaskan.
Antusias peserta sangat tinggi terbukti dari materi diklat tersebut dikupas oleh peserta diklat, salah satunya oleh Bu Aan Kurnia asal SMK Negeri 1 Sooko Mojokerto sebagai guru IPA. “Dengan diadakannya pelatihan ini saya merasa bersyukur bisa mendapatkan manfaat yang sangat banyak sekali,”katanya.
“Sebelumnya saya tidak tahu artinya tentang Kurikulum Merdeka dan masih belum menguasai, disamping itu sekolah belum melaksanakan Kurikulum Merdeka,” tambahnya
Dalam keterangannya beliau menyampaikan mulai Juli tahun ajaran ini, baru melaksanakan Kurikulum Merdeka, Jadi disini bisa mendapatkan hal-hal yang artinya jelas sekali tentang Kurikulum Merdeka seperti misalnya dalam sinkronis CP di Projek IPAS.
Ditambahkan pada Projek IPAS ini, saya bisa langsung mempraktekkan CV capaian pembelajaran projek IPAS, yang harus disinkronkan dulu dengan bidang kejuruan, kemudian dari pelatihan ini, saya bisa belajar tentang pemrograman menggunakan aplikasi python di kelas Project, yang sebelumnya saya tidak tahu menjadi tahu.
Dari pelatihan ini kami tidak hanya mendapatkan materi dari lingkup IPA saja, namun juga dapat diimplementasikan di sekolah dengan mapel produk produktif pun langsung sinkron dan sesuai dengan pendekatan apa pendidikan vokasi dan yang diharapkan oleh pemerintah dan BBPPMPV BOE.
Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa apa yang diharapkan oleh pemerintah dan Balai pelatihan pendidikan vokasi ini diharapkan, para lulusan dari SMK itu bisa langsung mempunyai soft skill dan hard skill baik itu soft skill dalam pemanfaatannya nanti di dunia kerja.
Senada dengan yang disampaikan temannya Andika rudita dari SMK Negeri 1 Bandung Tulungagung menyampaikan rasa terima kasihnya mendapatkan undangan dalam pelatihan proyek Ipas berbasis TI di mana di sini lebih menekankan pada program keahlian RPL atau rekayasa perangkat lunak.
Hal tersebut diluar ekspektansinya ketika diawal diklat di BBPPMPV BOE berharap dapat mengembangkan modul ajar yang nanti dapat diaplikasikan di sekolah, namun ternyata ketika sampai di sini saya mendapatkan pengalaman -pengalaman yang lebih banyak lagi terutama di bidang RPL baik itu secara program maupun secara aplikatif.
Dengan antuasias beliau menjelaskan perangkat ajar sudah ada kit raspberry Pi Pico yang sudah dilengkapi beberapa sensor, Ini diajarkan oleh Bapak Eko sebagai widyaiswara, yang dapat diaplikasikan di pembelajaran proyek Ipas di SMK.
“Saya dapat mengaplikasikan proyek ini dalam mata pelajaran, sehingga siswa dapat mengaplikasikan pembelajaran yang lebih bermanfaat lagi,” pungkasnya pada tim humas.
Facebook Comments