Nilai Diri Pribadi Sebagai Modal Memulai Menjalankan Bisnis
Dunia bisnis makin lama makin ketat dalam persaingan. Jika kita tidak terlibat didalamnya selamanya kita akan jadi komsumen para pebisnis. Untuk itu dalam tulisan ini disajikan beberapa teknik untuk memulai usaha dalam rangka pembelajaran berwirausaha. Jangan takut dengan kegagalan, kegagalan adalah awal dari sebuah kesuksessan. Seperti para ilmuwan dalam menemukan hasil karyanya tentu tidak sekedar mencoba dan berhasil, tetapi telah mengalami berkali-kali percobaan, Tomas Alfa Edison penemu listrik itu seribu kali gagal, namun hasilnya bisa dinikmati sampai sekarang. Dalam tulisan ini juga disebutkan ada beberapa karakter pribadi sebagai penunjang berwirausaha diantaranya adalah, berani mengambil risiko, motivasi maupun nilai kerja keras serta memiliki keterampilan dan kemampuan. Disamping itu juga disajikan jenis-jenis usaha dan strategi untuk memulai usaha pada skala kecil terlebih dahulu dan bagaimana beraktivitas yang bisa membiasakan diri untuk mengontrol proses berbisnis yang lancar dan sukses.
Kata-kata kunci : Komitmen, motivasi, kejujuran, mengambil risiko, reputasi, membuat keputusan, kekeluargaan, keterampilan dan kemampuan, grosir, eceran, manufaktur, jasa, supervisi, bahan baku, produksi, promosi, mengendalikan biaya dan mengelola kantor dan tempat kerja.
A. Rasional Berbisnis
Memulai suatu bisnis merupakan masalah yang besar bagi pemula bisnis, namun kalau sudah mulai merupakan langkah besar yang akan mengubah tatanan kehidupan baru. Pelaku bisnis bertanggung jawab atas keberhasilannya dan ini berarti ada unsur kerja keras untuk mencapai suatu kesuksessan bisnis, apabila bisnis yang dijalankan sukses maka akan memberikan kepuasan tersendiri dan memberikan keuntungan yang sepadan dengan kerja kerasnya.
Oleh karena itu ada berbagai alasan mengapa orang memulai suatu bisnis. Beberapa orang memulai bisnis karena alasan tertentu, misalnya mencari tambahan penghasilan, karena mereka karyawan di suatu perusahaan lain atau pegawai di kantor pemerintah atau bahkan sebagai hobi yang memberikan kepuasan tersendiri. Sedangkan yang lainnya, mungkin karena tidak ada pekerjaan yang bisa dikerjakan maka mereka memulai suatu bisnis. Namun demikian, apapun alasannya, memulai suatu bisnis mempunyai beberapa keuntungan, yaitu antara lain :
Tidak diperintah oleh orang lain;
Bekerja sesuai dengan irama kerja sendiri;
Mendapat pengakuan, martabat, atas pekerjaan yang telah dilakukan dengan sangat baik;
Mempunyai kendali yang lebih besar atas kehidupan sendiri dan
Menikmati perasaan menjadi orang yang kreatif dan dapat menyumbangkan sesuatu kepada masyarakat dan bangsa.
B. Menilai Diri Sendiri sebagai Pengusaha
Keberhasilan suatu bisnis tergantung dari karakteristik pribadi, keterampilan, dan kemampuan. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk memulai suatu bisnis, harus berpikir dan menilai secara jujur tentang diri sendiri apakah memiliki keterampilan dan kemampuan serta berkarakter. Dengan demikian dapat memutuskan apakah kita orang yang tepat untuk memulai suatu bisnis.
Para pemilik bisnis yang berhasil, bukan karena keberuntungan, tetapi berhasil karena mereka memiliki salah satu karakter bekerja keras dan didasari dengan memiliki keterampilan dalam menjalankan bisnis. Sehubungan dengan hal itu, perhatikan hal-hal tersebut di bawah ini dan putuskan apakah bisnis dapat kita jalankan atau tidak berdsarkan unsur-unsur dibawah :
Komitmen : Untuk keberhasilan suatu bisnis diperlukan komitmen. Ini berarti kita harus berpikir bahwa bisnis kita sangat penting. Apakah kita bersedia untuk bekerja dengan jam kerja yang panjang ?
Motivasi : Keberhasilan suatu bisnis akan lebih tercapai apabila kita betul-betul ingin menjadi pengusaha. Jika hanya karena ingin melakukan sesuatu, maka peluang kita untuk berhasil kecil.
Kejujuran : Apabila kita tidak menjaga nama baik, maka hal itu akan segera diketahui oleh banyak orang, dan kita akan memperoleh reputasi buruk yang tidak baik bagi bisnis kita.
Mengambil resiko : Tidak ada satupun bisnis yang mutlak aman. Bisnis kita pun mempunyai resiko kegagalan. Dengan demikian, kita harus bersedia untuk mengambil resiko, apapun resikonya kita tanggung, dan resiko apa yang sebaiknya kita ambil hendaknya dipikirkan masak-masak.
Membuat keputusan : Apabila kita menjalankan bisnis, maka kita akan banyak membuat keputusan. Membuat keputusan yang sulit yang dapat mempengaruhi bisnis kita merupakan hal yang sangat penting dan harus dipikirkan secara serius. Misalnya, kita harus memberhentikan karyawan kita yang bekerja keras dan setia. Lakukan hal itu apabila perlu, dan jangan mempertahankan karyawan yang tidak dapat kita bayar.
Keadaan keluarga : Menjalankan bisnis banyak menyita waktu. Oleh karena itu dukungan dari keluarga sangat penting. Mereka perlu sependapat dengan gagasan kita dan siap untuk mendukung rencana bisnis kita.
Keterampilan mengelola bisnis : Ini adalah keterampilan yang kita perlukan untuk menjalankan bisnis, dalalm bidang penjualan adalah yang paling penting, tetapi keterampilan dalam bidang lain juga diperlukan seperti keterampilan dalam pengelolaan biaya dan pembukuan.
Keterampilan teknis : Ini adalah keterampilan yang kita perlukan untuk memproduksi barang atau menyediakan jasa. Keterampilan ini tergantung dari jenis bisnis yang kita rencanakan untuk dimulai.
C. Jenis Bisnis yang dapat kita gunakan untuk memulai bisnis
Ada banyak jenis bisnis, tetapi pada umumnya dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Perusahaan dagang : Bisnis ini membeli barang dari pedagang grosir atau pabrik, dan menjual barang tersebut kepada pelanggan dan konsumen lain. Pedagang eceran membeli barang dari pedagang grosir atau pabrik dan menjualnya kepada pelanggan. Pada umumnya, semua toko adalah pedagang eceran. Pedagang Grosir membeli barang dari pabrik dan menjualnya kepada pedagang eceran.
Perusahaan manufaktur : Bisnis ini bergerak dalam pembuatan barang. Apabila kita berpikir untuk menjalankan bisnis pembuatan batu bata, mebel, kosmetik atau jenis produk lainnya, maka kita akan mempunyai bisnis manufaktur.
Perusahaan jasa : Bisnis ini tidak menjual atau membuat barang. Bisnis layanan jasa memberikan konsultasi/nasehat atau menyediakan tenaga kerja, contohnya adalah mekanik bengkel, tukang listrik, tukang kayu atau pembersih kaca.
Bisnis dalam bidang pertanian atau kehutanan : Bisnis ini memproduksi sesuatu yang berasal dari tanah. Petani atau penangkap ikan termasuk dalam usaha pertanian, tidak tergantung hanya pada yang tumbuh dari tanah atau binatang yang dipelihara, namun bisa jadi merupakan persawahan ataupun suatu peternakan unggas.
Kita akan menemukan bahwa ada beberapa bisnis yang tidak secara persis sesuai dengan pengelompokkan jenis usaha tersebut di atas. Misalnya, apabila Kita membuka bisnis bengkel mobil maka Kita akan mempunyai bisnis jasa karena kita akan menyediakan tenaga kerja untuk servis dan perbaikan mobil. Pada waktu yang sama, bengkel kita mungkin akan menjual bensin, oli ban atau suku cadang, dan ini berarti kita juga menjalankan bisnis dagang eceran.
Jadi ketika merencanakan bisnis baru, berpikirlah secara cerdik dan mulailah dengan bisnis skala kecil. Kita harus ingat akan apa yang tercakup pada langkah pertama, yaitu uang yang kita sediakan untuk memulai suatu bisnis. Pada umumnya, bank tidak akan memberikan pinjaman kepada perusahaan baru, kecuali kita mempunyai tabungan dan jaminan yang dapat diterima.
Suatu contoh pikiran yang tidak rasional apabila kita membuka 5 toko dengan mempekerjakan 40 orang dan membeli 10 kendaraan, tetapi tidak mempunyai uang untuk membiayainya. Oleh karena itu, berpikirlah secara cerdik dan mulailah dari bisnis skala kecil terlebih dahulu.
Berikut disajikan keuntungan-keuntungan yang akan didapat apabila kita mulai bisnis kecil.
Tetaplah bekerja di tempat kerja kita sekarang, dan bekerja paruh waktu di bisnis baru kita, atau suami kita sampai bisnis tersebut benar-benar stabil.
Pada tahap awal bisnis, istri kita dapat bekerja di tempat kerja yang lama, dan bergabung dengan bisnis kita di waktu kemudian.
Pada tahap awal, kita dapat menyewa peralatan daripada membeli.
Kita dapat mempekerjakan karyawan paruh waktu sebelum mempekerjakan pegawai penuh waktu.
Kita dapat membeli peralatan bekas pakai (second hand)
Kita dapat memperluas jumlah bisnis tanpa menemui kesultian keuangan
Kita dapat merencanakan perluasan bisnis ketika keuntungan kita meningkat.
Kita dapat meminjam atau menyewa peralatan sebelum membeli sendiri.
D. Memulai berbisnis
Sekali bisnis berjalan, maka akan banyak kegiatan yang harus diselesaikan setiap harinya. Pada Langkah ini, kita akan belajar tentang kegiatan sehari-hari yang paling umum yang harus dikerjakan oleh pemilik usaha. Namun demikian, terlepas dari apa yang kita pelajari pada langkah ini, kita harus banyak belajar lagi tentang menjalankan suatu usaha. Pemilik usaha yang berhasil pasti melalui proses belajar sesuatu hal yang baru setiap harinya.
Kegiatan sehari-hari suatu usaha akan bervariasi, tergantung dari jenis usaha yang dijalankan. Contoh yang paling umum tentang variasi kegiatan tersebut disajikan di bawah ini:
Pada perusahaan yang bergerak dalam penjualan eceran, kegiatan sehari-harinya sebagian besar tergantung dari penjualan, pembelian barang untuk stok, serta mencatat tentang apa yang telah terjadi, disamping mengelola staf.
Pada perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, kegiatan sehari-harinya adalah mencari pekerjaan (order), menyelesaikan tugas, dan mengelola staf untuk menjamin agar mereka bekerja dengan efektif dan efisien. Kita mungkin harus membeli bahan baku untuk usaha kita, mengendalikan biaya dan menetapkan harga ketika kita mendapat order baru.
Pada perusahaan pembuat barang, kegiatan sehari-harinya lebih komplek. Kita harus menerima pesanan dan menjamin agar kita dapat memenuhi pesanan tersebut serta mengatur kegiatan pabrik untuk memproduksi barang tersebut. Ini berarti bahwa kita perlu membeli bahan baku dan menjamin peralatan telah siap untuk kegiatan pabrik. Kita harus memeriksa kualitas kerja staf kita.
Kegiatan keseharian perlu dibiasakan atau budayakan yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
Melakukan Supervisi terhadap Staf
Ingat keberhasilan usaha kita tergantung pada kinerja staf kita. Bahkan betatapun bagusnya gagasan usaha kita, usaha tersebut akan gagal apabila staf kita tidak memiliki keterampilan atau motivasi. Karena itu, sangatlah penting mempertimbangkan secara cermat bagaimana melatih dan memotivasi staf.
Membeli Bahan Baku sebagai Stok
Kegiatan pokok setiap usaha adalah membeli dan menjual. Penjual eceran membeli dari grosir kemudian menjualnya kepada pelanggan. Grosir membeli dari pabrik kemudian menjualnya kepada pedagang eceran. Pabrik membeli bahan baku dari berbagai sumber untuk membuat barang kemudian barangnya dijual kepada pelanggan. Perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa membeli peralatan dan bahan baku, dan dengan asset itu perusahaan tersebut menjual jasa. Membeli bahan baku secara cermat berarti mengurangi biaya dan meningkatkan keuntungan.
Mengendalikan Produksi
Pengawasan terhadap produksi adalah kegiatan sehari-hari yang dilaksankaan terutama dalam perusahaan manufaktur dan jasa. Pengawasan terhadap produksi berarti memutuskan :
Apa yang diproduksi
Dimana diproduksi
Bagaimana untuk memproduksi
Berapa harus diproduksi
Bagaimana kualitas produksinya, dan
kapan memproduksi
Dalam mengawasi produksi, tujuan kita adalah memutuskan bagaimana mengatur usaha kita untuk menjamin agar usaha kita dapat memberikan produk dengan kualitas dan kuantitas yang baik kepada pelanggan.
Promosi
Pemasaran atau mempromosikan usaha kita berarti meyakinkan pelanggan yang potensial dan yang ada sekarang agar mereka tahu apa yang kita jual. Kita dapat memasarkan dan mempromosikan usaha kita dengan cara-cara sebagai berikut :
Pasang iklan di surat kabar atau majalah.
Sebarkan selebaran dan pamphlet.
Menggunakan radio atau televise dan
Pasang atau peragaan barang di jendela toko atau tempat-tempat umum.
Mengetahui dan Mengendalikan Biaya
Sebagai pemilik usaha maka kita harus mempunyai pengetahuan mendalam tentang biaya dalam membuat atau membeli produk yang kita jual kepada pelanggan. Pengetahuan tentang biaya akan memungkinkan kita untuk menetapkan harga dan mendapat keuntungan. Karena itu, menjaga agar biaya serendah mungkin adalah penting.
Informasi ini didapat dari system pencatatan atau pembukuan keuangan kita. Bahkan betapapun sederhananya catatan keuangan kita, hal ini akan memberikan informasi yang kita perlukan untuk menghitung biaya usaha kita.
Biaya usaha adalah jumlah uang yang keluar dari usaha kita. Dengan pengendalian biaya yang baik, maka usaha kita akan mendapat keuntungan yang lebih baik.
Menetapkan Harga Jual
Menetapkan harga jual berarti menentukan harga jual untuk produk kita. Banyak pemilik usaha tidak mengetahui berapa biaya untuk usaha merekak. Mereka membuat kesalahan berpikir bahwa biaya usaha terutama biaya produksi, itu rendah. Keuntungan yang diterima dari penjualan adalah perbedaan antara biaya produksi dan harga jual produk tersebut. Untuk menetapkan harga jual. Kita harus tahu berapa biaya usaha kita, terutama biaya pembuatan barang atau jasa. Apabila kita tidak tahu, maka kita tidak dapat mengetahui apakah kita akan mendapat keuntungan atau kerugian.
Catat Apa yang Terjadi di Perusahaan Kita
Sebagai pemilik usaha harus mengetahui apakah usaha kita berjalan dengan baik. Apabila usaha kita mendapat masalah, catatan yang terpelihara dengan baik akan membantu kita untuk menunjukkan apa yang terjadi pada saat itu. Apabila usaha kita berjalan dengan baik, catatan itu akan membantu kita untuk mengidentifikasi cara-cara untuk bekerja dengan lebih baik. Ini akan membuat usaha kita lebih kompetitif.
Mengatur Kantor Kita
Kantor kita adalah pusat informasi. Kualitas dalam mengatur dan mengerjakan tugas-tugas kantor kita akan mempengaruhi keberhasilan usaha kita. Kita mungkin memerlukan mesin dan peralatan kantor, alat tulis kantor dengan logo yang menarik dan ruang resepsionis yang baik untuk menerima pelanggan dan pengunjung lainnya.
Kantor usaha Kita adalah tempat dimana kita bekerja. Oleh karena itu, kita perlu mempunyai inventaris kantor yang diperlukan untuk mengelola usaha kita.
E. Penutup
Dari uraian teori di atas jika kita tidak terlibat didalam area bisnis selamanya kita akan jadi komsumen yang dibilang orang tidak kreatif. Mulai awal disajikan diri pribadi yang unggul dan tangguh dalam berkarya merupakan modal utama dalam memulai berwirausaha atau bisnis. Selanjutnya dituangkan jenis-jenis usaha yang umum dilakukan didunia bisnis. Namun dalam ide yang cerdik tidak dilakukan bisnis yang langsung besar-besaran sebelum memiliki keterampilan dan kemampuan dalam mengelola bisnis. Bisnis yang baik bila dilakukan dari mulai berbisnis kecil-kecilan, seperti buka bengkel service atau las, dimana baik tempat dan tenaga kita bisa sewa. Disinilah sarana belajar berbisnis dan disinilah tempat menguji proses bisnis bisa berjalan dan tidak. Yang lebih penting lagi adalah bagaimana kita bisa membiasakan mengelola suatu bisnis yang mulai dari supervisi sampai menilai kejadian-kejadian yang terjadi dalam bisnis.
Semoga dengan artikel yang singkat ini membawa berkah untuk memulai berbisnis dan sebagai saran mencoba untuk memulai dari hal yang kecil, tidak lupa sering mengikuti training dan seminar yang berkaitan dengan bisnis. Banyak dunia usaha yang saling menawarkan workshop atau seminar, hal ini akan menambah wawasan dalam berbisnis, disamping itu kita mengetahui bagaimana mereka melakukan bisnis.
DAFTAR PUSTAKA
Aly Abu, Miftahussalam Saleh, (2009), Jual Diri untuk Impian, Elex Media Komputindo, Jakarta.
Widoatmodjo Sawidji, (2009), Remodeling the Business, Elex Media Komputindo, Jakarta
Hardanto SS, (2007), Manajemen Risiko, Elex Media Komputindo, Jakarta
http://wikipedia.com. Pada tanggal 4 Maret 2012.
Drs. Suryanto, M.Pd
Widyaiswara Madya Progli Manajemen Pendidikan Vokasi
PPPPTK BOE Malang
Facebook Comments